Mengenal Mata Beras dan Bekatul Beserta Manfaatnya

    Mata beras (Germ) adalah bagian dari biji beras yang memungkinkan biji untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Mata beras hanya meliputi 2% dari total berat beras, namun 30% dari nutrisi beras ada di sana. Mata beras juga mengandung vitamin B dan E, mineral antara lain magnesium dan mangan, antioksidan, dan protein.

    Bekatul (Bran) adalah kulit bagian dalam beras yang bisa dikonsumsi manusia. Bekatul hanya meliputi 8% dari total berat berat namun mengandung 60% dari total nutrisi beras.

    Mata beras dan bekatul akan terbuang dalam proses penggilingan padi untuk menghasilkan beras putih. Dengan demikian, beras putih yang biasa dikonsumsi sehari – hari sebenarnya telah kehilangan sebagian besar nutrisi.

    Kandungan yang terdapat di bekatul dan mata beras sebagai berikut:

    1. Tinggi kandungan protein

    18 gram per 100 gram beras utuh.

    1. Tinggi kandungan vitamin dan mineral

    Vitamin B1 dan B6, mineral Besi dan Magnesium.

    1. Tinggi kandungan asam amino esensial

    Lysine, Histidine, Valine

    1. Tinggi kandungan asam lemak

    Monounsaturated and Polyunsaturated fatty acids.

    1. Tinggi kandungan serat

    7 gram per 100 gram beras utuh.

    1. Membantu pengelolaan berat badan

    Kandungan serat yang tinggi dalam beras merah memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga dapat membantu mengurangi keinginan untuk makan berlebihan. Hal ini dapat mendukung pengelolaan berat badan yang sehat.

    Manfaat bekatul dan mata beras adalah sebagai berikut:

    1. Menurunkan resiko penyakit degeneratif

    Penyakit degenaratif adalah penyakit yang terjadi akibat penurunan organ dan jaringan tubuh yang terjadi secara perlahan. Hal ini dapat diakibatkan oleh stress oksidatif, dan ketidakseimbangan antara radikal bebas di dalam tubuh. Kandungan antioksidan yang kaya mampu menangkal radikal bebas sehingga menurunkan resiko penyakit degeneratif. Beberapa contoh penyakit degeneratif adalah diabetes mellitus, kanker, jantung koroner dan stroke.

    1. Menghambat pertumbuhan sel kanker

    Hasil penelitian menunjukkan kandungan serat dan bioaktif bekatul juga memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan sel-sel kanker kolon, payudara, hati, paru-paru dan kulit

    1. Menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh

    Hasil penelitian menunjukkan selain serat pangan, komponen ɣ orizanol bekatul memiliki aktivitas menurunkan kolesterol LDL, trigliserida dan total kolesterol dalam serum, meningkatkan kolesterol HDL melalui kemampuan menekan lipogenesis di hati dan ekskresi lemak fekal (pengeluaran lemak melalui feses).

      Hasil penelitian menunjukkan kandungan serat dan bioaktif bekatul juga memiliki aktivitas menghambat pertumbuhan sel-sel kanker kolon, payudara, hati, paru-paru dan kulit

      Senyawa peptida dan tokotrienol yang ada pada bekatul diduga memiliki efek mencegah perkembangan kanker hati.

      Pada hewan percobaan dengan kanker kulit stadium 2, pemberian suplementasi senyawa cycloartenol ferulate yang diekstrak dari bekatul juga diyakini mampu menghambat respons peradangan yang terkait dengan perkembangan penyakit tersebut.

      Menghadirkan gaya hidup sehat dengan produk terbaik, mendorong kesadaran kesehatan dengan menyatukan pengetahuan, pengalaman, dan profesionalisme.

      Support

      Jalan Dokter Cipto No.74, Rejosari, Kec. Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah 50125

      Scroll to Top